Tampilkan postingan dengan label Novel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Novel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Juni 2014

The Fault in Our Stars

Diposting oleh Istiqomah's Blog di Minggu, Juni 29, 2014 0 komentar

Penulis : John Green
Penerjemah : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Genre : romansa, fiksi remaja, Dutton Books (Amerika Serikat)
Tanggal Terbit : Desember 2012
Terbitan dalam bahasa Inggris : 10 Januari 2012
Media  : Cetak (Sampul biasa)
Halaman : 313 (Amerika Serikat), 424 (Indonesia)

The Fault in Our Stars adalah novel keempat yang dikarang oleh penulis Amerika Serikat John Green. Novel ini mengisahkan tentang seorang pasien kanker berusia enam belas tahun bernama Hazel, yang dipaksa oleh orang tuanya untuk menghadiri kelompok pendukung, di mana dia kemudian bertemu dan jatuh cinta dengan Augustus Waters yang berusia tujuh belas tahun, seorang mantan pemain basket dan diamputasi.

Rabu, 28 Mei 2014

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah (novel)

Diposting oleh Istiqomah's Blog di Rabu, Mei 28, 2014 0 komentar

Novel bersampul merah dengan ilustrasi gadis berpayung ini berkisah tentang kehidupan seorang pemuda bernama Borno. Sejak kecil Borno tinggal di kota Pontianak, di gang sempit di tepi Sungai Kapuas. Ayahnya adalah seorang nelayan dan pengemudi sepit (perahu dengan mesin tempel) dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Masa kecilnya dihabiskan dalam suasana yang sederhana hingga suatu ketika ayahnya meninggal karena tersengat ubur-ubur. Borno dan ibunya seperti kehilangan pegangan hidup apalagi setelah tahu ayahnya mendonorkan jantung pada seorang pasien. Rasa kehilangan itu semakin menjadi-jadi. Tapi hidup harus terus berlanjut.

Tahun-tahun berlalu hingga Borno lulus SMA dan diterima bekerja di sebuah pabrik karet. Borno selalu bekerja keras, menekuni pekerjaan sebagai buruh pabrik karet dengan sepenuh hati. meskipun orang-orang selalu menyindirnya dengan mengatakan badannya bau karena setiap hari berkutat dengan limbah karet. Borno memiliki teman sejak kecil yang bernama Andi. Andi adalah keturunan Bugis. Ayahnya memiliki bengkel kecil dan jadilah Andi sehari-hari membantu ayahnya bekerja di bengkel meskipun pekerjaannya tidak pernah dianggap baik oleh ayahnya. Selain Andi ada pula Koh Acong, seorang Tionghoa yang memiliki toko kelontong. Ada Cik Tulani, orang padang pemilik sebuah warung makan dan Pak Tua, orang bijak yang sering memberikan nasihat. Koh Acong, Cik Tulani dan pak Tua adalah kawan baik almarhum ayah Borno. Mereka semua sudah seperti keluarga.

Borno tidak bertahan lama bekerja di pabrik karet karena pabrik itu bangkrut. Dia pernah mendaftar menjadi karyawan seorang pengusaha sarang walet. Tapi Borno tak sampai hati menekuni pekerjaan itu. Baru melihat gambar sarang walet saja ia sudah muntah, benar-benar muntah di depan calon bosnya yang sedang menjelaskan berbagai hal tentang liur walet yang dijadikan sup dan potensi ekonominya. Setelah itu, Borno mencoba bekerja di dermaga pelampung (dermaga feri), menjadi penjaga pintu dan memeriksa karcis calon penumpang. Semua penghuni gang sempit tidak ada yang mendukung pekerjaan Borno di dermaga pelampung, terutama Bang Togar, pengemudi sepit yang juga ketua PPSKT (Persatuan Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta). Bang Togar memprovokasi pengemudi sepit lainnya agar memboikot Borno, tidak seorang pun pengemudi sepit yang boleh menyeberangkan Borno ke dermaga pelampung. Jadilah Borno berangkat dan pulang kerja naik angkot, harus berputar lewat jalan raya yang tentunya lebih jauh.

keberadaan pelampung atau kapal feri memang menjadi masalah bagi para pengemudi sepit. Sebelum ada kapal feri, sepit adalah sarana transportasi andalan masyarakat Sungai kapuas. Namun semenjak ada kapal feri, sepit seperti kehilangan pamor. Banyak masyarakat yang beralih menggunakan feri sehingga menyebabkan banyak pengemudi sepit gulung tikar. Termasuk kakek Borno yang katanya dahulu adalah salah satu juragan sepit. Satu persatu sepit kakek Borno terpaksa dijual hingga akhirnya mereka jatuh miskin. Tidak heran jika para pengemudi sepit menganggap pelampung adalah musuh mereka.

Masa kerja Borno di dermaga feri juga tidak berlangsung lama. Ia memilih mundur setelah tahu seperti apa pekerjaan teman-temannya di sana. banyak pekerja yang melakukan kecurangan dengan menaikkan penumpang gelap (penumpang yang tidak memiliki karcis) yang setiap hari jumlahnya tak terhitung. Para penumpang gelap itu hanya disuruh membayarkan uang separuh harga tiket. Uang itu nantinya akan dibagi antara para oknum penjaga karcis. Borno yang merupakan bujang dengan hati paling lurus di sepanjang sungai kapuas akhirnya memilih mundur daripada harus terlibat dalam pekerjaan itu. Dari dermaga pelampung, ia pindah menjadi karyawan SPBU terapung. Sementara menggantikan salah satu karyawan yang sedang mudik ke Jawa. Pekerjaan itu pun akhirnya ia kembalikan kepada karyawan semula setelah karyawan itu kembali ke Pontianak.

Borno akhirnya memutuskan menjadi pengemudi sepit setelah meminta pertimbangan pada Pak Tua, Koh Acong, dan Cik Tulani.Bahkan Bang Togar yang selama ini sering bersikap semena-mena terhadapnya memberikan hadiah berupa sebuah sepit baru yang merupakan hasil patungan dari para penghuni gang sempit. Borno menikmati hari-harinya mengemudikan "Borneo", sepitnya. Suatu hari ada seorang gadis Tionghoa yang menjadi penumpangnya. Borno terpikat oleh keanggunan gadis sendu menawan itu. Sesampainya di dermaga seberang, Borno menemukan sebuah amplop merah kecil tergeletak di dasar sepitnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat sekitar Sungai Kapuas, ketika turun dari sepit mereka akan meletakkan uang di dasar bangku untuk membayar ongkos sepit.



Jumat, 16 Mei 2014

Vampire Academy (novel)

Diposting oleh Istiqomah's Blog di Jumat, Mei 16, 2014 0 komentar

Pengarang : Richelle Mead
Negara : United States
Bahasa : English
Seri : Vampire Academy
Penerbit : Razorbill
Tanggal terbit : 16 Agustus 2007
Halaman : 332 hlm
Vampire Academy adalah buku pertama dari seri Vampire Academy karangan penulis Amerika Richelle Mead. Buku ini masuk dalam daftar Quick Picks for Reluctant Young Adult Readers. Buku ini juga direkomendasikan Booklist, teenbookstoo.com, and Voice of Youth Advocates (VOYA). Vampire Academy juga menjadi buku pilihan nomor 4 setelah Eclipse karangan Stephenie Meyer, Harry Potter and the Deathly Hallows karangan J.K. Rowling, dan Diary of a Wimpy Kid dalam sepuluh besar ALA's untuk remaja. Seri Vampire Academy ini juga masuk dalam daftar sepuluh besar dalam divisi buku anak-anak di New York Times Bestseller.

Buku ini menuliskan kehidupan seorang remaja berusia 17 tahun, Rosemarie Hathaway, dikenal dengan nama Rose, yang merupakan seorang hampir dan sahabat Moroi Rose yang bernama Vasilisa "Lissa" Dragomir yang dibawa kembali ke sekolah mereka di "St Vladimir's Academy" setelah melarikan diri selama dua tahun.

Sinopsis
Seorang pengawal dalam pelatihan, Rosemarie "Rose" Hathaway, dan seorang puteri Moroi, Vasilisa "Lissa" Dragomir, dibawa kembali ke sekolah mereka, Akademi St. Vladimir, setelah mereka melarikan diri dua tahun sebelumnya. Setelah mereka kembali, Pengawal Dimitri Belikov, yakni pemimpin tim pengawal yang dikirimkan untuk menjemput keduanya, ditugaskan untuk menjadi pengawal Lissa. Pengawal Dimitri menawarkan diri untuk melatih Rose dalam pelatihan pengawalan karena merasa Rose memiliki potensi dan untuk menggantikan ketinggalan Rose selama dua tahun. Ia juga yakin Rose bisa menjadi pengawal yang luar biasa bagi Lissa karena adanya ikatan batin satu arah yang langka. Ikatan batin Rose dengan Lissa ini membuat Rose merasakan emosi, pemikiran, dan keberadaan Lissa. Rose setuju, karena tahu bahwa ini satu-satunya cara agar ia bisa tetap tinggal di akademi dan setelah lulus menjadi pengawal Lissa. Meskipun mereka segera terbiasa dengan kehidupan di akademi, mereka menyadari bahwa Lissa telah kehilangan reputasi sosialnya di antara para bangsawan Moroi lainnya karena telah melarikan diri. Mereka memutuskan untuk tetap berteman dengan "sepupu" Lissa, Natalie Dashkov, yang merupakan anak dari Victor Dashkov yang sedang sakit dan sekarat. Di hari pertama mereka kembali ke akademi, mereka menyadari bahwa seorang siswa Moroi, Mia Rinaldi, yang saat itu berkencan dengan mantan pacar Lissa Aaron, menyimpan dendam terhadap Lissa (dan tentu saja Rose). Mia memanfaatkan setiap kesempatan untuk menghina Lissa dan sebagai akibatnya balas dihina dan diancam oleh Rose.
 

Istiqomah's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea