Oleh: Badrul Tamam
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah,
keluarga dan para sahabatnya.
Dalam menjalani
kehidupan ini, sering kita dihadapkan pada kesulitan. Terkadang kesulitan itu
amat berat sehingga membuat kita hampir putus asa. Namun, keimanan akan kuasa
Allah Ta’ala yang tidak terhingga, menjadikan kita tetap bersabar dan memiliki
harapan.
Sesungguhnya alam
semesta berada di bawah kuasa dan kendali Allah Ta’ala. Semuanya patuh kepada
ketetapan dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa bergerak atau bertingkah laku
kecuali dengan daya, kekuatan, kehendak, dan izin-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti
terjadi. Sebaliknya, yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan pernah terjadi.
Allah Mahakuasa
melakukan apa saja. Dia mampu menjadikan segala kemudahan menjadi sesuatu yang
sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya,
karena Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Karenanya ketika menghadapi kesulitan
dan berbagai cobaan hidup kita tidak boleh putus asa. Masih ada Allah yang bisa
kita minta dan mohon pertolongan-Nya. Maka kita diperintahkan untuk berdoa saat
mengalami kesulitan,
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ
أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza
Syi’ta Sahlaa
“Ya Allah, tidak ada
kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau
berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.”
Apakah Doa ini Berasal
dari Hadits?
Syaikh Muhammad bin
Shalih rahimahullaah dalam salah satu fatwanya menyebutkan,
”Doa ini, aku tidak mengetahui asalnya (sumbernya) dari Assunnah, tapi itu
banyak diucapkan oleh orang.” Pernyataan beliau serupa juga didapatkan dalam
Kaset “Nuur ‘ala al-Darb” kaset no. 344 menit ke 22. Namun yang benar bahwa doa
di atas berasal dari warisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Diriwayatkan dari Anas
bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda,
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ
أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Ya Allah,
tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau
berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.” (HR. Ibnu
Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no.
351, Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani dalam
al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah
Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, “Isnadnya shahih sesuai syarat
Muslim.”)
Doa ini juga disebutkan
oleh Pengarang Hisnul Muslim, DR. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, pada hal.
90 dengan judul, “Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan.” Beliau
menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij al-Adzkar lil
Nawawi, hal. 106.
Makna Doa
Makna dari doa di atas,
bahwa Allah tidak menjadikan segala sesuatu mudah bagi manusia. Tidak ada
kemudahan bagi mereka, kecuali apa yang Allah jadikan mudah. Dan sesungguhnya
kemudahan adalah apa yang Allah jadikan mudah. Sebaliknya, kesulitan dan
kesusahan jika Allah kehendaki bisa menjadi mudah dan ringan. Sebagaimana
kemudahan dan perkara ringan bisa menjadi sulit dan berat, jika Allah
menghendakinya. Karena semua perkara berada di tangan Allah 'Azza
wa Jalla.
Maka kandungan doa ini,
seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan
memuji Allah 'Azza wa Jalla bahwa segala urusan ada di
tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.
Sebagaimana yang sudah
maklum, Allah 'Azza wa Jalla mahakuasa melakukan apa saja. Dan Dia mampu
menjadikan kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit
menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu.
Maka kandungan doa ini:
Seseorang
memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji
Allah 'Azza wa Jalla bahwa segala urusan ada di tangan-Nya,
jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.
Di Samping Berdoa, Apa
yang Bisa Dilakukan?
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
“Hai orang-orang yang
beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)
shalat.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Allah Ta’ala menjelaskan
bahwa cara terbaik untuk meminta pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai
musibah (di antaranya kesulitan dalam hidup) adalah dengan bersabar dan shalat.
Dan dalam sebuah hadits
disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila
dihadapkan pada suatu masalah maka beliau segera shalat. (HR. Abu Dawud dan
Ahmad dari Hudzaifah bin Yaman)
Sedangkan sabar untuk
dalam hal ayat ini ada dua macam, yaitu sabar dalam rangka meninggalkan
berbagai perkara haram dan dosa; dan bersabar dalam menjalankan ketaatan dan
ibadah. Dan bersabar bentuk yang kedua adalah lebih banyak pahalanya, dan
itulah sabar yang lebih dekat maksudnya untuk mendapatkan kemudahan.
Abdurrahman bin Zaid bin
Aslam berkata, “Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan
apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk
Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya. Siapa
yang kondisinya seperti ini maka dia termasuk dari golongan orang-orang yang
sabar yang akan selamat, insya Allah.” (Dinukil dengan ringkas dari Tafsir Ibnu
Katsir dalam tafsir ayat di atas)
Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah
dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan
bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu
menentangnya. (Abdurrahman
bin Zaid bin Aslam)
Beberapa Doa Lain Untuk
Mendapatkan Kemudahan:
·
Doa ketika ditimpa musibah dan kesusahan:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
“Wahai Yang Maha
Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus ( mahluk-Nya ), hanya dengan rahmat-Mu
saja, saya meminta pertolongan.”
·
Doa Nabi Yunus saat berada di perut ikan:
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي
كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Bahwa tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya’: 87)
Dari Sa’ad bin Abi
Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, “Doa Nabi Yunus taatkala ia berada di dalam
perut ikan: Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau.
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Sesungguhnya
tak seorang muslim yang berdoa kepada Rabb-nya dengan doa tersebut dalam
kondisi apapun kecuali Allah akan mengabulkan untuknya.” (HR. al-Tirmidzi no.
3505 dan dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1644)
Dan dalam Riwayat
al-Hakim, Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
”Maukah aku beritahukan kepadamu sesuatu jika kamu ditimpa suatu masalah
atau ujian dalam urusan dunia ini, kemudian berdoa dengannya.” Yaitu doa Dzun
Nun atau Nabi Yunus di atas.
0 komentar:
Posting Komentar